Bisnis apa ya yang bagus ? Peluang usaha apa yang kira-kira menguntungkan ya? Pertanyaan- pertanyaan yang selalu menjadi hal pertama yang muncul di benak semua orang saat hendak terjun ke dunia bisnis.
Tidak mudah, tetapi sebenarnya tidak sulit untuk menemukan sebuah peluang usaha untuk ditekuni dan digeluti. Yang menjadi masalah adalah mayoritas orang berusaha mencarinya ke luar dari dirinya. Mereka akan bertanya kesana kemari, biasanya orang yang sudah menjadi wirausaha untuk menemukan ide tentang bisnis apa yang pantas digelutinya.
Memang dimaklum, hanya sebenarnya bukan hal itu yang pertama harus dilakukan untuk menemukan sebuah peluang usaha yang cocok dan bagus bagi diri kita. Orang lain hanya bisa memberikan informasi, pengetahuan dan pengalaman saja, tetapi cocok dan bagus tidaknya sebuah peluang tidak tergantung kepada mereka.
Justru, hal itu akan tergantung pada diri sendiri.
Ya, diri sendiri. Bukan orang lain.
Seperti juga dalam banyak hal, prinsip “The man behind the gun” atau “Orang di belakang senjata” sebagai penentu berlaku. Dalam hal ini, beberapa faktor yang ada dalam diri kita lah seharusnya yang menjadi acuan untuk menemukan peluang bisnis yang cocok bagi diri kita.
Paling tidak ada 3 hal yang harus ditanyakan kepada diri sendiri dalam hal ini, yaitu
Passion (Gairah)
Uang memang motivasi utama dalam sebuah bisnis karena bisnis itu adalah tentang cara menghasilkan uang.
Tetapi, kalau Anda menjalankan sebuah usaha di bidang yang Anda sukai maka hal itu akan memberikan dorongan lebih kuat lagi. Ditambah dengan kesenangan yang didapat bergelut dalam sesuatu yang memang kita sukai.
Steve Wozniak, pendiri Apple bersama Steve Jobs, memiliki hobi merakit komputer pada masa mudanya. Ia kemudian memutuskan bekerja sama dengan Steve Jobs untuk menjual hasil karyanya. Keduanya menjual beberapa benda untuk memodali apa yang mereka ingin lakukan dan memulainya dari garasi rumah.
Gairah dan semangat yang dimiliki keduanya lah yang kemudian menjadikan Apple menjadi raksasa di industri komputer hingga saat ini.
Pertanyakan kepada diri sendiri, apa yang bisa membuat Anda bersemangat dan bergairah dalam mengerjakan sesuatu. Apakah membuat program komputer? Apakah otomotif? Ataukah memasak?
Tanyakan dan temukan apa yang paling membuat Anda bersemangat dan bergembira saat mengerjakannya. Lalu, pikirkan peluang usaha apa yang ada di sektor yang Ada sukai.
Buatlah list sebanyak mungkin tentang peluang-peluang bisnis yang berpotensi, menurut Anda. Semakin panjang semakin bagus karena dengan begitu maka akan terlihat berbagai potensi yang kemungkinan bisa digali dan dikembangkan agar bisa memproduksi uang bagi kita.
Tidak masalah kalau ternyata daftarnya menjadi sangat panjang. Hal itu nanti akan dipersempit dengan 2 faktor lagi dari diri kita sebagai filternya.
Karena itulah, Passion atau Gairah diletakkan sebagai faktor pertama yang harus ditanyakan untuk menemukan peluang usaha yang bagus dan cocok bagi diri kita.
Pengetahuan
Bisnis bukanlah sekedar menanamkan modal dan kemudian ongkang-ongkang kaki menunggu uang datang. Tidak akan pernah ada hasil jika hal itu dilakukan. Uang baru bisa datang ketika bisnis dikelola dengan baik agar bisa menjadi mesin penghasil uang.
Dan, untuk melakukan hal itu tentunya perlu pengetahuan tentang bidang dimana bisnis itu berada.
Analoginya, seorang operator mesin jahit tidak akan bisa menjahit jika ia tidak tahu bagaimana memasang jarum dan memasukkan benang ke dalamnya.
Ia perlu pengetahuan tentang mesin jahit dan cara mengoperasikannya.
Oleh karenanya, memiliki pengetahuan tentang bisnis yang akan ditekuni akan memberikan nilai lebih kepada siapapun. Seorang yang sangat paham tentang mesin mobil, tentunya tidak akan terlalu bermasalah jika mendirikan usaha perbengkelan.
Bukankah itu yang Steve Wozniak dan Steve Jobs punya ketika mendirikan Apple?
Coba lihat ke dalam diri kita, pengetahuan apa yang kita miliki. Apakah kita tahu tentang permobilan? Tahukah kita tentang usaha konstruksi? atau apapun itu?
Lalu, lihat kembali daftar peluang usaha yang sudah dibuat pada langkah pertama.
Cocokkan dengan pengetahuan apa yang kita miliki dan coret peluang usaha yang kita tidak kita kuasai, meskipun kita menyukainya. Rasa suka tidak ada guna dalam hal ini kalau tidak ditunjang dengan pengetahuan yang cukup. Hal itu bisa berujung buruk biasanya.
Kecuali, jika Anda begitu bergairah dan bersemangat tentang satu hal, sehingga tidak mau mencoretnya dari daftar, maka yang harus dilakukan adalah menambah pengetahuan dulu di bidang itu. Pelajari dari sumber manapun dan luangkan waktu untuk terus menambah apa yang kita ketahui tentang bidang tersebut.
Modal
Tidak ada bisnis yang bisa dilakukan tanpa modal. Bohong besar kalau hal itu bisa dilakukan.
Semuanya butuh modal untuk menggerakkan sebuah usaha bisnis.
Modal memang dalam definisi resminya adalah”uang” yang ditanamkan dalam sebuah usaha bisnis. Dan, mayoritas orang berpikir bahwa modal dalam hal ini hanyalah sebatas itu saja.
Kebanyakan tidak berpikir bahwa modal itu sendiri ada yang dalam bentuk materi (uang) atau non materi.
Saat memilih sebuah peluang usaha yang akan ditekuni, modal harus menjadi salah satu hal yang dipikirkan. Modal berbentuk uang adalah salah satunya, tetapi bukan semuanya.
Kita juga harus memikirkan beberapa modal lain, yang bisa menunjang dan sesuai dengan bisnis yang akan dijalani, seperti
Jaringan (Network) :
Ada satu alasan mengapa di dunia bisnis orang selalu membawa kartu nama karena benda itu sangat menunjang untuk membangun pertemanan dan jaringan. Dengan begitu, orang lain diharapkan akan ingat kepada kita dan kita pun akan ingat kepada dirinya.
Terlihat tidak berharga, tetapi semakin banyak orang yang kita kenal, maka semakin besar peluang untuk mendapatkan “sesuatu” di kemudian hari. Tentunya, jika hal itu bisa dijaga dengan baik.
Jika kita memiliki network dalam bidang tekstil, tentunya hal itu akan sangat membantu ketika kita mau membuka sebuah toko bahan pakaian. Kita akan lebih mudah mendapatkan barang kalau kita punya kenalan. Tidak jarang juga, kita bisa mendapatkan harga murah kalau relasi yang kita bangun sangat baik.
Ini adalah sebuah modal besar yang kerap tidak dihargai atau diperhitungkan, tetapi bisa sangat berperan dalam menentukan peluang usaha yang cocok bagi kita.
Kalau kenalan kita kebanyakan berasal dari industri otomotif, kita bergairah di dalamnya, dan memiliki pengetahuan tentang itu, lalu mengapa tidak membangun usaha di bidang otomotif?
Klop sudah.
Lokasi :
Lah?
Dimana Anda tinggal? Mudahkah diakses dari jalan raya?
Sepertinya sepele dan tidak berarti apa-apa, tetapi dalam dunia bisnis, lokasi sering menjadi penentu apakah uang akan datang atau pergi. Kesalahan dalam menentukan lokasi, dan jika tidak ditangani dengan baik, sebesar apapun modal yang ditanamkan bisa terbang begitu saja secara sia-sia.
Sebaliknya, kalau lokasinya pas, seorang penjual pecel bisa kebanjiran pembeli dan kecapekan sendiri karena terlalu banyak pesanan.
Ketika Anda sedang berusaha menemukan peluang usaha yang cocok untuk diri sendiri, lihat lokasi sekitar. Adakah yang bisa bermanfaat bagi kepentingan bisnis yang akan Anda jalani? Siapa tahu rumah Anda bisa menjadi sesuatu yang sangat menunjang bisnis.
Dan tentunya, UANG :
Tanpa modal, tidak akan ada bisnis yang jalan. Bahkan, seorang makelar yang katanya tidak memakai modal saja, juga sebenarnya membutuhkan modal dalam bentuk materi.
Coba saja bayangkan kalau ia tidak bisa membeli pulsa atau bensin untuk pergi kesana sini. Bisakah bisnisnya sebagai penghubung bisa berjalan dengan baik? Pastinya tidak sama sekali.
Segala sesuatu memerlukan modal. Apalagi kalau modal non materi diperhitungkan.
Dalam hal modal sebagai faktor menemukan peluang usaha yang cocok, cobalah tanyakan berapa modal yang saya punya. Setiap orang tentunya menginginkan sebuah bisnis yang besar, tetapi kalau keuangan kita tidak memungkinkan, mengapa harus memaksakan diri.
Lihat lagi daftar peluang usaha yang sudah dibuat dan penuh coretan tadi. Mana peluang usaha yang paling memungkinkan untuk ditekuni sebagai tahap awal.
Tidak salah kalau berpikiran modal bisa didapat dengan meminjam dari bank. Tidak salah sama sekali karena banyak bank mengalokasikan dana yang mereka simpan untuk itu. Jadi, hal itu sangat dimungkinkan.
Tetapi, pinjaman bank itu mengandung resiko dan akan menanmbah tekanan. Padahal, Anda sendiri baru akan memulai. Beban akan bertambah berat baik secara keuangan ataupun psikologis.
Yang terbaik adalah memakai apa yang dipunya sebagai modal. Kalau memang perlu menjual aset untuk itu, lakukan, karena hal itu lebih baik dibandingkan dengan meminjam.
Semakin sedikit kan peluang usaha yang terdaftar karena pasti sudah banyak yang dicoret.
Yang terakhir yang harus dipertimbangkan adalah :
Keluarga
Kecuali Anda seorang yang tanpa pasangan dan anak, tidak punya bapak ibu, kakak, atau adik, maka keluarga adalah hal yang harus dipertimbangkan saat mencari peluang usaha yang cocok dan bagus.
Kenapa?
Jika Anda seorang suami atau istri, tanyakan untuk apa Anda ingin berbisnis. Mencari uang pasti merupakan jawabannya.
Lalu, tanyakan lagi, untuk apa uang itu, apalagi kalau sudah ada banyak?
Keluarga pastinya.
Memang, sadar atau tidak, berbisnis itu kerap dilakukan untuk memperbaiki kesejahteraan keluarga. Semua orangĀ ingin anak istrinya hidup nyaman dan berkecukupan.
Jadi, jangan pernah lupa mempertimbangkan keluarga saat menjatuhkan pilihan bisnis apa yang akan ditekuni.
Alasannya :
- Kalau bisnis itu tidak menghasilkan sesuatu yang mencukupi kebutuhan keluarga, lalu untuk apa berbisnis?
- Kalau bisnis itu membuat kehidupan keluarga goncang dan terganggu, apalagi tanpa hasil dalam bentuk uang, mengapa harus dilanjutkan?
- Kalau peluang usaha yang ada membahayakan keluarga dalam berbagai aspek, pertanyakan mana yang lebih penting antara keluarga dan uang? Bisakah ditemukan kompromi dan jalan tengah agar keduanya bisa didapatkan?
Pertimbangkan efek dari bisnis yang akan ditekuni, apakah memberi manfaat kepada keluarga, dan apakah tidak akan ada dampak buruk bagi kehidupan yang sudah ada.
Keluarga tidak bisa diabaikan karena, dari mereka lah salah satu sumber utama modal non materi berasal, seperti semangat, kemauan kerja keras, dan dorongan untuk menjadi lebih baik.
Jangan pernah abaikan mereka. Jadi, mintalah pendapat mereka tentang apa yang mau Anda jalani.
Percayalah, setelah itu Anda akan menemukan bahwa daftar peluang usaha yang tadi dibuat sudah sangat pendek sekali. Mungkin, hanya akan tersisa beberapa butir saja..
Dan, itulah peluang usaha yang bagus dan cocok untuk Anda tekuni karena mayoritas unsur utama untuk sukses dalam sebuah bisnis sudah tercakup di dalamnya.
Jangan khawatir kalau kelihatannya tidak menjanjikan, karena tidak ada bisnis yang menjanjikan atau tidak menjanjikan. Semua peluang bisnis itu sama.
Yang membuatnya bisa menjanjikan ada pada diri Anda yang lain, yang namanya komitmen, kerja keras, kerja cerdas, dan konsisten. Bukan pada peluangnya sendiri.