Salah satu alasan yang paling umum dari gagalnya sebuah usaha mikro, kecil, atau menengah adalah karena modal yang habis. Masalah yang sangat biasa karena kebanyakan usaha kecil tidak memiliki pengaturan keuangan usaha yang terpisah dari keuangan pribadi/rumah tangga.
Umumnya, karena pemegang keuangan berperan sekaligus sebagai kepala/anggota rumah tangga, uang hasil penjualan tercampur dan acapkali terpakai untuk memenuhi kebutuhan.
Padahal, keduanya memiliki karakter yang berbeda, yaitu
- keuangan usaha sifatnya produktif dan membawa uang masuk
- keuangan pribadi/rumah tangga bersifat konsumtif dan membuat uang keluar
Jadi, dari sisi karakternya saja sudah berbeda dan sudah selayaknya manajemen keuangan usaha dan pribadi harus dipisahkan.
Penanganannya harus dibedakan pula.
Lagi pula pemisahan uang usaha dan pribadi akan memberikan beberapa keuntungan lainnya, seperti
1> Mencegah modal tergerus
Modal usaha harus tetap terjaga dan harus terus diupayakan agar bertambah setiap waktu. Jangan sampai modal ini berkurang karena pada akhirnya akan menyebabkan bisnis yang dijalankan terhenti.
Pemisahan pengaturan keuangan usaha dan pribadi/rumah tangga akan memastikan hal ini.
Pengelola usaha tidak bisa seenaknya memakai uang usaha untuk pemenuhan kebutuhan selain kegiatan usahanya.
Dengan begitu, modal tidak akan tersedot dan akan terus terjaga.
2> Penghitungan pajak lebih mudah
Setiap usaha harus membayar pajak kepada negara, begitu juga setiap rumah tangga. Bedanya adalah besaran yang harus disetor.
Hal itu akan sulit dilakukan ketika uang usaha bercampur dengan uang rumah tangga.
Penghitungannya menjadi sangat rumit dan rentan mendatangkan kerugian.
3> Untuk menilai kinerja usaha
Sebuah usaha harus terus dinilai setiap waktu. Untung kah? Rugi kah?
Semua itu tidak akan bisa dilakukan ketika uang di saldo usaha tidak jelas. Tidak mungkin melakukannya kalau disana juga terdapat uang milik pribadi dan rumah tangga.
Bagaimana bisa menghitungnya kalau saldo usaha 0 besar karena terpakai terus untuk menutupi kebutuhan pribadi?
Penilaian dan pengambilan keputusan terkait usaha yang dijalankan tidak akan bisa berjalan.
4> Untuk melakukan pengembangan usaha
Sebuah usaha harus terus berkembang agar bisa bertahan dan untuk berkembang akan selalu dibutuhkan dana.
Lalu, darimana semua dana itu didapat kalau pengelolanya terus memakai uang hasil penjualan untuk membayar keperluan pribadinya?
Sebuah usaha bisnis akan stagnan dan bahkan bisa bangkrut kalau hal ini terjadi.
5> Lebih profesional
Dengan memiliki keuangan yang terpisah dan tidak tercampur dengan keuangan pribadi akan juga meningkatkan kepercayaan diri dari si pelaku usaha. Bahkan, bukan tidak mungkin bisa membangkitkan kepercayaan pihak lain, seperti suplier barang dan konsumen.
Untuk memisahkan pengaturan keuangan usaha dan pribadi pun sebenarnya tidak susah. Baik untuk usaha kecil atau usaha menengah hal itu sangat mungkin dilakukan.
- Membuat rekening usaha yang terpisah, semua uang hasil usaha harus disimpan di rekening ini sedangkan untuk keuangan usaha bisa memakai rekening lain
- Kalau dianggap merepotkan, siapkan saja dua tas terpisah, yang satu untuk dana usaha dan satu untuk rumah tangga
- Siapkan buku catatan untuk pembukuan usaha, dengan begitu akan terlihat jelas arus masuk dan keluar, di dalamnya juga akan terlihat jika ada ketidakcocokan yang mungkin disebabkan oleh keluarnya uang untuk kebutuhan pribadi
Usaha apapun yang Anda jalankan, pastikan keuangannya terpisah dari keuangan pribadi dan jangan biarkan tercampur.
Hal itu hanya akan membawa banyak keburukan bagi usaha yang sedang dijalankan dan sudah terbukti menyebabkan banyak bisnis, terutama kelas kecil dan menengah kolaps karena kehabisan modal.