Semua orang yang terjun ke dunia bisnis pastilah berharap bisnis yang dijalankannya meraih kesuksesan dan membuat mereka menjadi kaya raya secara materi. Tetapi, tidak sedikit kemudian yang bingung bagaimana harus menjalankannya dan faktor-faktor apa saja yang menentukan berhasil tidaknya sebuah usaha.
Memang tidak mudah, tidak ada resep pasti dalam hal ini. Hanya berkaca dari kesuksesan orang-orang sebelumnya, seorang E. Jerome McCarthy merumuskan yang diberi nama konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) sebagai 4 faktor utama kesuksesan sebuah bisnis.
Konsep ini sebenarnya didasari oleh seorang ahli marketing yang lahir beberapa puluh tahun sebelumnya, yaitu Neil H. Borden, yang pada tahun 1964 merumuskan konsep keberhasilan pada sebuah bisnis. Bedanya adalah faktor-faktor yang disebutkan Borden lebih luas dan banyak daripada konsep 4P.
Konsep 4P sendiri kerap juga dianggap sebagai konsep marketing, karena fokusnya pada keberhasilan dalam penjualan. Dan, bukankah keberhasilan dalam sales merupakan kunci meraup untung?
Nah, inti dari 4 P itu adalah :
1. Product (Produk)
Sebuah produk haruslah dibuat tertarget alias diproduksi dengan tujuan untuk dijual pada segmen pasar tertentu. Sifatnya menjadi spesifik.
Seperti misalkan Ferrari, yang memang dibuat bukan untuk dipakai oleh masyarakat biasa, tetapi orang-orangnya yang super kaya.
Sebuah produk tidak lagi dibuat berdasarkan pemikiran akan dibeli siapapun, tetapi sejak dirancang sudah diniatkan untuk pasar berisi calon pembeli tertentu saja.
Dengan begitu, maka segala sesuatu, termasuk desain, keunikan, bahan, akan dibuat untuk menyesuaikan dengan karakter calon pembelinya.
Tertarget.
2. Price (Harga)
Harga memang memberi peran besar terhadap terjualnya sebuah produk. Terlalu mahal bikin penjualan seret, terlalu murah, produk seperti barang kacangan.
Dalam konsep 4P, harga ditentukan bukan sekedar dengan biaya produksi dan keuntungan saja, tetapi juga pandangan pembeli berapa harga produk itu seharusnya.
Apa keuntungan yang didapatkan oleh pembeli, seperti dalam contoh Ferrari akan memberikan value berupa prestise, selain soal kecepatan dan kemewahan saja.
3. Promotion (Promosi)
Di zaman sekarang , sebuah usaha yang tanpa promosi akan sulit tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, promosi adalah salah satu kunci dari keberhasilan sebuah bisnis.
Meskipun demikian, promosi itu juga harus tepat sasaran. Ia harus bisa menanamkan image di benak para pembeli atau calon pembeli tentang “value (nilai)” yang akan mereka dapatkan saat membeli produk itu.
Juga harus bisa menanamkan citra tertentu yang membuat pembelinya bangga terhadap apa yang dibelinya.
Promosi juga harus menyesuaikan dengan produk dan juga harga dan terkoordinasi agar mencapai hasil yang optimum.
4. Place (Tempat)
Tempat bukan berarti toko atau bangunan saja. Tempat dalam hal ini berkaitan dengan “akses” calon pembeli untuk datang dan membeli produknya. Calon pembeli harus mudah dan nyaman untuk mendapatkan akses ke produk beserta informasinya.
Tempat juga harus bisa merepresentasikan berbagai hal lain, seperti citra dan segmen pasar yang ditargetkan.
Sebagai contoh, menjual Ferrari di pasar becek (tradisional) tentunya tidak pas. Memang bisa jadi di pasar banyak orang berduit, tetapi image mobil itu sebagai mobil orang kaya dan prestisenya tidak sesuai dengan situasi pasar tradisional. Iya kan?
Nah, itulah konsep 4P. Kalau semua bisa dijalankan dengan benar dan sesuai (tergantung produk dan segmen pasar), paling tidak sebuah bisnis akan memiliki keuntungan berupa penjualan yang lancar dan tentunya profit akan mengalir.
Apakah bisnis Anda sudah menjalankan konsep 4P ini?