Dalam pencarian sebuah peluang bisnis, mayoritas orang lebih terfokus pada kata produk, barang. Dengan kata lain peluang untuk menghasilkan uang itu hanya dapat dilakukan jika kita memproduksi sesuatu dan kemudian menjualnya.
Padahal, sejatinya tidak begitu, terutama di era dimana slogan “Siapa menguasai informasi, dia akan menguasai dunia” menjadi landasannya. Peluang usaha menjadi lebih luas lagi karena seseorang bisa menjual pengetahuan yang dimilikinya.
Contohnya, seorang yang bisa berbahasa Inggris dengan fasih, ia sebenarnya punya banyak opsi untuk mendapatkan keuntungan dari skill yang dimilikinya, seperti
- menjadi penerjemah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau sebaliknya
- bekerja menjadi pengarang buku berbahasa Inggris
- menjadi blogger dan membuat konten berbahasa Inggris
Tetapi, sebenarnya ada satu lagi yang masuk dalam kategori menjual pengetahuan. Ia bisa menjadi seorang guru les Inggris private.
Pada dasarnya, pengetahuan berbahasa Inggris yang dimilikinya ditukarkan dengan uang dari hasil mengajar.
Contoh lainnya, seorang yang memahami cara mengurus surat-surat kendaraan bermotor, ia bisa membuka jasa kepengurusan dokumen mobil dan motor.
Yang paling tua mungkin adalah biong atau makelar tanah. Biasanya ia mengandalkan bisnisnya dengan menyerap pengetahuan (informasi) tanah yang dijual dan kemudian berusaha menemukan pembelinya.
Pengetahuan bisa dijual.
Selama pemilik pengetahuan itu peka terhadap pasar pembelinya, maka ia bisa meraup keuntungan yang sangat besar dan tidak terikat harga.
Semakin unik pengetahuan yang dipunya, maka semakin besar keuntungan yang akan diraih karena persaingan juga akan semakin sedikit.
Jadi, kalau memang sedang mencari peluang usaha, salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan mempertanyakan
- apa skill/keterampilan/pengetahuan yang saya punya?
- adakah orang yang memerlukan pengetahuan atau skill tersebut?
Kalau memang ada, mengapa tidak? Jual saja pengetahuan yang kita punya dan tukarkan dengan uang.
Iya kan?