Terdengar mengada-ada, tetapi sebenarnya tidak. Jika sebuah warung, jenis apapun, baik itu warung sembako, kelontong, atau warung tegal sekalipun, menyediakan jasa antar akan memberikan warung itu keuntungan.
Coba saja perhatikan persaingan di “dunia perwarungan” Indonesia. Dengan tanpa adanya penerapan aturan yang tegas untuk menjadikan rumah sebagai tempat usaha, nge-warung adalah salah satu peluang usaha rumahan yang paling mudah dilakukan.
Itulah mengapa banyak sekali warung berdiri. Tidak jarang jarak antara satu warung dengan warung lainnya begitu dekat, dan tidak jarang berhimpitan. Dalam satu kampung atau perumahan saja, bisa dihitung berapa banyak usaha warung yang hadir.
Padahal, biasanya sebuah warung akan mengandalkan pada pembeli “lokal” alias masyarakat yang tinggal di sekitarnya saja. Jumlahnya terbatas dan tidak berkembang dengan cepat.
Hadirnya sebuah warung di sebuah daerah, akan menggerus pembeli bagi warung yang sudah ada. Bukan memaksimalkan pasar pembeli baru.
Persaingan “tingkat tinggi” karena jumlah penjual bertambah, sementara pembeli tidak. Saling sikut akan terjadi antara satu dengan yang lain. Mirip dengan perang saja, dimana yang terkuatlah yang dapat bertahan.
Dan, untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat, para pengusaha warung harus menemukan cara agar tetap berada “di depan” daripada pesaingnya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan jasa antar kepada para pembelinya.
Mengapa menyediakan jasa antar memberikan keuntungan bagi sebuah warung?
Kok bisa? Bukankah malah berarti membuang uang dan waktu untuk sesuatu yang tidak ada pemasukannya?
Terlihat seperti itu, tetapi sebenarnya tidak.
Ada beberapa keuntungan di saat sebuah warung menyediakan jasa antar kepada para pembelinya.
1. Meluaskan Pasar Pembeli
Usaha warung bersifat lokal. Pembeli akan selalu memilih warung yang terdekat dengan rumahnya karena tentunya mereka juga tidak ingin mengeluarkan waktu dan tenaga hanya untuk membeli sesuatu yang di warung manapun ada.
Jadi, jarang sekali seseorang membeli sesuatu terlalu jauh dari rumahnya, kecuali barang itu tidak ada di penjual terdekat.
Dengan menyediakan jasa antar, sebuah warung bisa menembus batasan wilayah itu. Ia bisa merangkul pembeli yang berada lumayan jauh dari tempatnya berada. Pasarnya menjadi lebih luas dibandingkan kalau hanya mengandalkan orang yang datang saja.
Pada akhirnya, jumlah pembeli akan bertambah dan omset pun akan turut membesar. Omset membesar keuntungan membesar pula. Bukankah demikian?
2. Memberikan Kesan Baik Pada Pembeli
Siapa sih yang tidak suka dimanja? Pembeli pun demikian. Mereka akan selalu teringat pada orang-orang yang “memanjakan” mereka.
Dengan menyediakan jasa antar, sebuah warung akan memberikan kesan baik yang akan selalu diingat oleh orang yang pernah merasakan layanan itu.
Mereka akan menjadikan sebuah warung prioritas untuk dibeli kalau membutuhkan sesuatu karena juga mendapatkan keuntungan darinya, yaitu tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk jalan atau bensin untuk kendaraan. Cukup angkat telpon atau kirim SMS dan WA saja, dan barang akan datang.
3. Jasa Antar Memberikan Pemasukan Juga
Banyak yang berpikir bahwa menyediakan jasa antar hanyalah pemborosan modal saja tanpa adanya pemasukan.
Pandangan yang sebenarnya salah besar.
Coba perhatikan saja struk pembelian di beberapa restoran siap saji, seperti Pizza Hut atau McDonald. Anda pasti menemukan adanya biaya untuk itu.
Tidak besar hanya beberapa ribu rupiah saja.
Hal yang sama bisa diterapkan pada jasa antar yang disediakan sebuah warung. Ongkosnya bisa Rp. 1000 atau Rp. 2000 per sekali antar.
Tentunya, ini adalah pemasukan juga. Bukan keuntungan tetapi bisa membiayai operasional kendaraan dan membayar upah pengantarnya sendiri.
Kalau dihitung-hitung, maka besaran pemasukan dari ongkos antar ini sendiri perlahan tapi pasti akan menggantikan modal yang keluar untuk menyediakannya.
Betul kan?
Nah, jadi sebenarnya kalau dihitung untung-rugi, pada akhirnya sebuah warung akan mendapat keuntungan besar daripada modal yang dikeluarkan. Omset yang membesar, nama yang baik di mata pelanggan, dan tetap memberi pemasukan.
Hal itu sudah terbukti di banyak warung, terutama yang berada di kawasan perumahan saya, di Bukit Cimanggu City, Kota Bogor. Warung yang berkembang dengan pesat adalah mereka yang menyediakan jasa antar bagi pembelinya.
Omset mereka membesar dengan cepat dan melebihi warung yang mengandalkan pada pembeli untuk datang.
Tidak heran hal ini terjadi karena dewasa ini memang kecenderungan masyarakan Indonesia menjadi semakin “malas” dan penyediaan jasa antar semacam ini sangat cocok dengan hal itu.
Jadi, kalau Anda seorang wirausaha warung, jenis apapun, pertimbangkan untuk membeli sbeuah sepeda motor dan memodifikasinya sedikit agar bisa mengangkut barang. Kemudian promosikan kepada pembeli bahwa Anda akan melayani pembelian lewat telpon atau sms atau pesan WA.
Hal itu berarti warung Anda sudah berada satu langkah di depan dibandingkan para pesaing dan bisa menjadi kunci dari perkembangannya di masa mendatang.