Perlukah Membuat Rencana Bisnis (Business Plan) Untuk Usaha Rumahan ?

Untuk apa? Mungkin itulah yang ada di kepala banyak orang, terutama yang ingin bergelut dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah kalau ditanyakan apakah mereka sudah membuat rencana bisnis (business plan) untuk usahanya.

Pernyataan lanjutannya biasanya adalah, “Ini cuma kecil-kecilan saja kok. Kenapa harus repot membuat rencana? Yang seperti itu buat usaha besar saja. Yang terpenting jalani saja”.

Pandangan yang umum dianut banyak orang bahwa bisnis kecil tidak perlu membuat rencana bisnis (business planning).

Padahal, sayangnya, hal itu sama sekali tidak tepat. Apapun bentuk dan ukuran usahanya, memiliki sebuah business planning itu diperlukan.

Mau tahu kenapa?

1> Adanya rencana bisnis akan menetapkan dan memberi arah bagi jalannya sebuah unit usaha/bisnis

Dengan adanya rencana yang tertata, maka seorang wirausahawan/pebisnis sejak awal sudah menetapkan target dan arah yang ingin dicapainya.

Ia tidak lagi akan merasa perlu membuang waktu dan kebingungan harus bertindak apa ketika bisnisnya mulai dijalankan. ia bisa langsung mengeksekusi apa yang sudah direncanakan

2> Adanya rencana bisnis akan memberikan pola atau cara kerja usaha

Harus bagaimana ya pemasarannya? Pakai online atau pakai offline? Siapa yang bakalan membeli produk saya yah?

Pertanyaan-pertanyaan itu menunjukkan kebingunan banyak pelaku bisnis. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan bahkan setelah sebuah bisnis berjalan. Mereka masih terus meraba dan mencoba.

Sebuah situasi yang tentunya akan merugikan karena banyak waktu terbuang dan banyak kesalahan sangat mungkin terjadi.

Bila perjalanan sebuah bisnis diawali dengan pembuatan rencana bisnis, yang seperti ini tidak akan terjadi. Permasalahan ini sudah akan diperhitungkan sejak awal dan cara kerja, sasaran, dan pasar sudah akan diketahui sejak awal.

3> Untuk memprediksi masalah-masalah yang akan dihadapi dan merencanakan solusi

Bisnis tanpa masalah? Tidak mungkin lah! Pasti akan hadir banyak sekali masalah.

Sebuah rencana bisnis yang baik bisa memperlihatkan berbagai kemungkinan masalah yang mungkin timbul di masa datang. Nah, tentunya, seorang pebisnis yang baik kemudian bisa mempersiapkan diri dan menyiapkan rencana pemecahan masalah.

Yang seperti ini akan membantu sekali karena ketika masalah hadir, solusinya sudah tersedia.

Ok-lah tentu saja, tidak semua masalah bisa diprediksi sejak awal, contohnya kasus Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Meskipun, demikian, akan ada banyak masalah yang sudah memiliki solusi kalau sebuah usaha memiliki business planning yang baik.

4> Sebagai koridor/pembatas agar bisnis sesuai jalur yang sudah ditetapkan

Salah satu masalah dalam berbisnis tercermin dalam pepatah “Rumput tetangga selalu lebih hijau”. Tren adalah tantangan tersendiri.

Misalkan saja, sebuah usaha warteg, pada saat menjelang lebaran, ingin ikut tren menjual kue kering. Hasilnya, wartegnya ditutup sementara dan pemiliknya ikutan berdagang kuker.

Hasilnya, banyak pelanggan warteg yang kabur sementara penjualan kue keringnya seret dan mandeg karena kalah bersaing.

Hal itu tidak akan terjadi kalau sejak awal dalam rencana bisnis sudah ditetapkan jenis produk yang dijual. Usaha itu akan dijalankan sesuai jalur dan jalan yang sudah ditetapkan, penggantian produk tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Intinya, rencana bisnis menjadi pembatas yang membuatnya tidak mudah digoyahkan oleh keinginan sesaat.

Membuat rencana bisnis untuk UMKM : poin penting

Apa saja yang perlu dibahas saat membuat rencana bisnis? Jawabannya bisa beragam sekali.

Semakin besar bisnis yang akan dijalani, semakin rumit dan rinci business planning yang perlu dibuat karena segala sesuatu perlu diperhitungkan.

Namun, ada beberapa faktor utama yang akan selalu ada dalam sebuah rencana bisnis.

A) Produk : Spesifik

Yang paling pertama harus ditentukan adalah jenis produk. Bukan sekedar produk secara garis besar, tetapi kalau perlu secara terperinci, misalkan

  • Produk : Nastar, Kastengel, Cheese Stick dan bukan sekedar “Kue Kering”
  • Produk : Baju muslim anak-anak perempuan dan bukan sekedar “Baju anak”

Penyempitan ini akan mempermudah sekali dalam penyiapan bahan, membentuk pola kerja, pemasaran, dan banyak hal lain.

Memilih produk yang terlalu luas pada akhirnya bisa membuat bisnis menjadi tidak efektif, tidak efisien, dan tidak ekonomis. Modal pun akan ikut membesar jika produk yang dipilih semakin luas.

Jangan tanyakan kerepotannya untuk melakukan pemasaran.

Penentuan produk adalah bagian penting dan kunci bagi banyak hal lainnya dalam bisnis yang akan dijalankan. Oleh karena itu, yang satu ini harus dibahas pertama kali saat sedang membuat business plan

B) Modal : Bukan hanya untuk modal awal saja

Pembahasan modal tidak bisa dilepaskan dalam membangun bisnis. Tanpa ini, maka tidak akan ada bisnis yang berjalan.

Yang harus disadari kata modal dalam sebuah perencanaan bukanlah sekedar uang untuk memulai usaha, membeli peralatan di awal. Modal dalam hal ini harus mencakup

  • modal awal : untuk membeli perlengkapan, bahan produksi
  • modal untuk operasional : gaji pegawai, ongkos ke pasar, sewa ruko atau lahan
  • biaya promosi dan pemasaran
  • cadangan

Yap. Cadangan harus tetap ada. Bagaimanapun, sebuah bisnis sangat mungkin tidak akan bisa menghasilkan di tahap awal dan daya tahannya akan bergantung pada berapa banyak cadangan yang disediakan untuk operasional.

C) Target

Sebuah unit usaha, bisnis harus berorientasi pada target. Oleh karena itu, dalam sebuah rencana harus ada yang namanya target keuntungan, target waktu pencapaian, dan berbagai target lainnya.

Yang paling utama adalah target keuntungan karena sebuah usaha memang harus bertujuan mengejar profit atau keuntungan. Tidak ada hal lain.

D) Omset

Dalam rencana bisnis, sebaiknya juga ditetapkan omset yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Dengan begitu, maka akan bukan hanya berapa besar keuntungan yang bisa didapat, tetapi juga berapa besar modal yang harus dikeluarkan. Dari sini pula bisa dibuatkan rencana lanjutan, seperti bagaimana pemasaran atau promosi harus dijalankan agar penjualan bisa memenuhi target dan omset bisa terpenuhi.

E) Pangsa Pasar

Pangsa pasar juga perlu dibahas secara terperinci saat membuat rencana bisnis. Pengetahuan tentang hal ini akan menghindarkan sebuah bisnis dari kerugian dan mempermudah pembuatan sistem pemasaran yang lebih terarah.

Sebagai contoh sederhana, tentu berbeda memasarkan “gorengan” bakwan bagi pangsa pasar orang biasa dan orang kaya. Tidak bisa cara penjual gorengan di jalanan dipakai untuk menawarkan produk yang sama ke mereka yang mengendarai Ferrari.

Pengetahuan tentang pangsa pasar juga bisa menghindarkan sebuah bisnis dari memasuki pasar yang sebenarnya kosong dan tidak ada.

Contohnya, ide kopi bercampur keju memang unik dan menurut teori bisa “menarik” pembeli, tapi apakah ada pangsa pasar yang mau membelinya? Percuma saja kalau unik tetapi tidak ada yang mau meminumnya.

F) Pemasaran/Promosi

Tidak ada bisnis yang berkembang, bahkan untuk sekedar bertahan, tanpa melakukan promosi. Semua bisnis perlu dipasarkan agar bisa menjangkau sebanyak mungkin calon pembeli potensial.

Pemasaran juga diperlukan untuk memperkenalkan produk yang hendak dijual. Sulit pembeli untuk membeli jika ia tidak mengenal sebuah produk.

Oleh karena itulah, dalam sebuah rencana bisnis harus juga dipertimbangkan sistem promosi yang efisien dan efektif. Promosi yang dilakukan harus terencana dan tertarget sesuai dengan pangsa pasar. Dengan begitu penjualan bisa terjadi dengan biaya yang seefisien mungkin.

Yang pasti, tidak bisa sebuah bisnis hanya menunggu sampai pembeli datang dan untuk itu harus ada rencana pemasaran yang jelas, sesuai produk dan pasarnya.

G) Kompetitor/Persaingan

Sebuah bisnis pasti akan berhadapan dengan persaingan. Kompetitor akan selalu ada dan harus dihadapi.

Pengetahuan tentang kompetisi yang ada dapat mendorong perencanaan promosi yang tepat sehingga sebuah produk bisa memenangkan persaingan.

Sebuah perencanaan bisnis yang matang akan membantu sebuah produk menonjol dan bisa bersaing.

I) Harga

O ya jelas. Dalam membuat sebuah rencana bisnis, harga merupakan faktor yang harus diperhitungkan.

Dalam rencana tersebut, sebuah harga haruslah kompetitif agar bisa memenangkan persaingan. Meskipun juga, harga juga harus memastikan target, omset, dan keuntungan yang sudah ditetapkan bisa terealisasi.

Harga juga harus ditetapkan menyesuaikan dengan pangsa pasar yang dituju.

Jadi, harga haruslah menjadi salah satu komponen yang dibahas dalam sebuah business plan.

Kapan seharusnya sebuah rencana bisnis dibuat?

Idealnya, sebuah rencana bisnis harus dibuat sebelum sebuah bisnis dijalankan. Rencana itu adalah haluan bagi pelaksanaan sebuah bisnis, oleh karena itu, hal ini harus direncanakan sebelum langkah awal dimulai.

Meskipun demikian, mayoritas usaha mikro, kecil, dan menengah, sering menjalankan bisnis tanpa memiliki business plan dan sekedar berdasarkan intuisi. Bukan situasi yang ideal dan tidak mengherankan banyak usaha kategori ini bertumbangan karena pada dasarnya mereka tidak memiliki perhitungan yang matang.

Jika sebuah bisnis berada dalam situasi yang seperti ini, ada baiknya segera membuat sebuah rencana bisnis segera dengan memakai variabel berdasarkan kondisi terkini.

Better late than never. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Bagaimanapun, sebuah rencana bisnis memang sudah seharusnya ada ketika hendak memulai sebuah usaha. Tidak bisa tidak.

Sulitkah membuat rencana bisnis?

Banyak yang tidak mau membuat rencana bisnis karena merasa hal itu sulit dan merepotkan. Padahal, sebenarnya tidak juga.

Memang betul, sebuah business plan bisa menjadi sangat rumit dan melibatkan banyak orang, tetapi biasanya tergantung pada ukuran bisnis yang hendak dibangun. Semakin besar bisnis dan targetnya, semakin rumit perencanaannya karena harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk kepentingan pemodal.

Namun, bagi usaha skala rumahan atau kecil, hal itu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.

Ambil kertas atau buku, dan kemudian buat daftar hal-hal tersebut di atas. Analisa dan tuliskan berbagai faktor terkait bisnis yang akan dijalani.

Dari sana akan terlihat banyak hal, termasuk arus cash flow, kelemahan, kelebihan, dan banyak hal yang akan membantu dalam pengelolaan bisnis tersebut.

Berpegang lah pada semua yang Anda tulis dalam melaksanakan bisnis dan lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat apakah bisnis berjalan sesuai yang direncanakan.

Penutup

Memang agak repot dan membuat rencana bisnis tidak berarti sebuah bisnis pasti akan sukses.

Tidak semudah itu, kegagalan tetap mungkin terjadi. Namun, dengan adanya sebuah rencana yang matang, sebuah bisnis memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berjalan dengan mulus.

Banyak hal bisa dipersiapkan sebelumnya untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang pasti muncul. Dari sana juga bisa terlihat apakah sebuah bisnis akan menguntungkan atau tidak.

Meskipun demikian, yang harus disadari adalah rencana bisnis tidak seharusnya menyurutkan langkah seseorang untuk berbisnis. Gambaran di atas kertas sering terlihat menakutkan karena siapapun tidak akan mau mengalami kerugian.

Tetapi, bukankah di sanalah jiwa seorang pebisnis akan diuji? Bisakah masalah dan hambatan yang dihadapi dipecahkan? Seorang pebisnis tulen justru akan tertantang untuk menemukan solusinya dan bukan mundur.

Nah, mengingat membuat rencana bisnis berperan vital dalam sebuah bisnis, pertanyaannya, “Sudahkah Anda memilikinya?”

Kalau boleh saran, jika memang belum, buatlah sesegera mungkin. Jangan sampai bisnis Anda dikelola tanpa kejelasan arah yang jelas. Hal itu pasti akan menghambat target meraih keuntungan yang Anda inginkan.

Website | + posts

Leave a Comment