Menetapkan harga jual sebuah produk, baik barang atau jasa merupakan sebuah hal yang tricky, alias rumit. Tidak mudah dilakukan karena selain keuntungan yang ingin didapatkan, seorang penjual harus juga memperhatikan beberapa faktor lainnya.
Hal ini karena jika sembarangan dilakukan, bisa jadi malah barang tersebut tidak bisa terjangkau oleh pembeli dan justru menumpuk. Bukan tidak mungkin maunya untung malah menjadi buntung.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga jual, seperti
1) Daya beli calon pembeli
Semua orang punya daya beli atau kemampuan untuk membeli yang berbeda. Seorang pegawai negeri berpenghasilan 8 juta per bulan, tentunya memiliki daya beli yang lebih rendah dari seorang manajer di perusahaan swasta berpendapatan 30 juta/bulan.
Oleh karena itu, kejelian untuk menilai pasar dimana produk akan dijual sangatlah diperlukan. Tanpa itu, situasinya bisa menjadi sangat rumit dan menyusahkan.
Misalkan saja, Anda hendak menjual produk televisi merk A dengan harga asli 3 juta, dan Anda menginginkan profit 50% di atas harga produksi. Artinya Anda harus menjual seharga 4,5 juta rupiah.
Nah, kemudian Anda menawarkannya kepada kalangan berpenghasilan setara UMR (Upah Minimum Regional). Kemungkinan besar barang tersebut tidak akan terjual karena nilainya melebihi daya beli mereka.
Tetapi, bila Anda mengurangi profit yang ingin didapatkan menjadi misalkan 25%, harga jual menjadi 3,75 juta, hal tersebut memperbesar peluang terjadinya penjualan.
2) Pasar Yang Dituju
Pasar yang menjadi target pun harus dipertimbangkan karena memiliki karakter tersendiri.
Di lingkungan kalangan berada, berpenghasilan tinggi, yang sering juga menekankan status dalam masyarakat, harga terkadang tidak perlu terlalu rendah.
Tidak semua calon pembeli hanya menginginkan harga murah, banyak yang diantaranya juga menekankan gengsi. Harga murah sering diidentikkan dengan tidak bergengsi.
3) Kompetitor
Paling menyenangkan itu ketika mendapatkan yang namanya captive market, karena dengan begitu penetapan harga jual tidak perlu mempertimbangkan harga pesaing.
Besaran profit yang diambil bisa sesuai keinginan kita.
Misalkan saja, Anda menjual jasa bengkel mobil dan menjadi satu-satunya penyedia jasa di sebuah lingkungan. Tidak ada pesaing lain, maka Anda bisa mematok harga tinggi tanpa khawatir pembeli pergi ke pesaing.
Berbeda halnya dengan jika di dalam lingkungan tersebut ada bengkel lain, maka mau tidak mau, Anda harus memperhitungkan harga yang ditawarkan oleh mereka.
Salah sedikit, dan selisih sedikit saja, calon pengguna akan beralih ke pesaing.
Cara yang terbaik adalah dengan menawarkan harga yang sama atau lebih murah, kecuali service kita menawarkan kelebihan yang tidak dipunyai kompetitor.
4) Jumlah pembeli dan ketersediaan produk
Anda memiliki 100 unit televisi merk B, kemudian calon pembeli mencapai 300 orang.
Demand (permintaan) melebih supply (supply/ketersediaan barang), Anda bisa mengambil marjin yang lebih tinggi karena akan terjadi persaingan antar pembeli untuk mendapatkan produk tersebut.
5) Masa berlaku produk
Bila yang ditawarkan berupa produk yang memiliki masa kedaluwarsa, salah satu faktor yang harus sangat diperhatikan adalah tanggal kedaluwarsanya.
Bila masa kedaluwarsa masih lama, harga normal bisa ditetapkan dan ditawarkan. Sebaliknya, jika tanggal kedaluwarsa sudah sangat dekat, menurunkan harga adalah langkah terbaik.
Nilai barang akan menjadi 0 ketika produk sudah kedaluwarsa karena tidak dapat dijual lagi. Pembeli akan menolak membeli sesuatu yang sudah habis masa pakainya.
6) Keunikan produk
Harga jual batik tulis pasti di atas batik cetak.
Kenapa?
Karena batik tulis itu unik dan sulit mendapatkan barang serupa yang sama persis. Belum lagi jumlahnya terbatas karena waktu pengerjaan yang lama.
Berbeda dengan batik cetak yang kerap diproduksi secara massal, harganya tentu akan lebih rendah dibandingkan batik tulis.
7) Merk/Brand
Dua buah smartphone yang berspesifikasi sama, yang satunya iPhone dan satunya Xiaomi.
Manakah yang harganya lebih mahal? pasti iPhone.
Padahal, mungkin saja kedua ponsel cerdas itu performanya sama baiknya, tetapi nama iPhone akan memberikan tambahan, yaitu gengsi. Merk dan brand yang tertanam adalah kesan eksklusif iPhone.
Dan, itu memberikan kesempatan untuk mendapatkan marjin yang lebih baik.
Nah, itulah 7 faktor yang harus diperhatikan saat menetapkan harga jual sebuah produk.
Profit memang penting untuk didapatkan, tetapi, perhatikan faktor-faktor lain seperti tersebut di atas untuk memastikan keuntungan didapat, dan bukan kerugian.